> DIBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) UNTUK TAHUN PELAJARAN 2025-2026 , INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI WHATSAPP SEKOLAH 08112921157 >>> SELURUH KELUARGA BESAR SD MARSUDIRINI MENGUCAPKAN TERIMA KASIH KEPADA SPONSOR, ORANG TUA SISWA , DAN SELURUH PIHAK YANG MENDUKUNG ACARA MARSUDIRINI FESTIVAL 2024, SEHINGGA ACARA DENGAN LANCAR >>> TANGGAL 2 -6 DESEMBER 2024 DIADAKAN ASESMEN SUMATIF AKHIR SEMESTER >>> TANGGAL 14 DESEMBER 2024 DIADAKAN GELAR KARYA DAN FAMILY GATHERING "

Rabu, 20 November 2024

SD Marsudirini Terapkan Fun Learning Dalam Pembelajaran

 Belajar adalah sebuah proses yang diolah secara berbeda bagi masing-masing anak. Di usia anak TK dan SD, belajar bisa menjadi hal yang membosankan. Ketika anak masuk pada fase bosan dan tidak semangat belajar, metode fun learning bisa jadi pilihan terbaik untuk ditawarkan. SD Marsudirini terapkan Fun Learning dalam pembelajarannya. Hal ini selalu disampaikan oleh Ibu Veronica Sri Winarni selaku kepala sekolah SD Marsudirini kepada para guru.

Apa sih metode fun learning itu dan bagaimana cara menerapkannya? Simak selengkapnya dalam artikel berikut!

Apa Itu Metode Fun Learning?

Metode fun learning adalah metode belajar yang didesain khusus untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan. Dengan metode fun learning, suasana belajar akan lebih ceria, tidak membosankan, dan pembelajaran menjadi efektif.

metode fun learning adalah strategi pembelajaran dan penyampaian materi dengan suasana hangat dan menyenangkan. Proses pembelajaran ini akan menghasilkan lingkungan belajar yang efektif dan efisien.

Karakteristik utama dari metode fun learning ini adalah fokus pada kegiatan yang menarik bagi para siswa. Tujuannya jelas untuk meningkatkatkan kreativitas dan kolaborasi siswa, serta meningkatkan retensi informasi yang disampaikan. Menerapkan metode fun learning bisa memberikan lifelong love of learning pada anak. Berikut ini cara yang bisa diimplementasikan untuk memulai metode fun learning!

Menyiapkan Perangkat dan Metode Belajar yang Variatif


Langkah pertama untuk menerapkan metode fun learning adalah menyiapkan perangkat dan metode belajar yang variatif. Tidak hanya belajar secara kontekstual, anak-anak juga bisa belajar lewat gawai pintar dengan menggunakan berbagai macam platform bermanfaat. Misalnya, anak-anak bisa belajar tidak hanya lewat buku saja, tapi lewat kuis, canva, dan lain sebagainya.

Create Group Team

Praktik wawancara dalam pelajaran Bahasa Indonesia kelas 3 SD. Foto: FX Iskin Triyanto

Biarkan siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan membuat grup atau kelompok belajar. Dengan bekerja sama, anak dapat menyimpan informasi lebih cepat dan lebih lama, mereka juga dapat mengasah keterampilan berkomunikasi, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan bisa saling sharing ide kreatif. Berikut beberapa tips untuk membuat kelompok belajar yang tetap produktif: Keep it short: batasi waktu kelompok untuk berdiskusi. Dengan begitu, mereka akan tetap fokus pada tugas yang harus diselesaikan. Tetapkan roles: berikan roles pada setiap siswa agar mereka dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan.

Melibatkan Permainan dalam Proses Belajar.

Permainan salah satu cara luar biasa yang bisa digunakan untuk membuat proses belajar jadi lebih menyenangkan dan nggak bikin bosan. Misalnya, sertakan beberapa games atau mainan edukasi untuk anak pada mata pelajaran IPA agar anak lebih mudah memahami dan menghafal materi. Atau dalam mata pelajaran Matematika, bisa menggunakan games Matematika interaktif yang membantu anak belajar lebih mudah dan efektif.

Incorporate Hands-on Learning

Pembelajaran langsung atau juga disebut dengan “pembelajaran aktif” adalah kegiatan belajar yang dapat mendorong anak untuk menghasilkan wawasan orisinil. Mengandalkan kegiatan langsung juga bisa membuat mata pelajaran jadi menyenangkan dan menarik. Cobalah untuk menerapkan aktivitas hands-on learning ke beberapa mata pelajaran, seperti Matematika, Bahasa Inggris, dan Geografi.

Beri Anak Waktu Istirahat

Meskipun belajar adalah hal yang penting, tapi istirahat juga tak kalah penting. Bahkan penelitian menyebutkan bahwa siswa bisa belajar lebih baik ketika mereka memiliki istirahat otak dengan cukup. Agar bisa tetap belajar namun juga cukup beristirahat. Misalnya, setelah belajar selama 2 jam, anak diberi waktu istirahat 30 menit untuk sekedar ice breaking atau melakukan kegiatan yang dia sukai.

 

Tidak ada komentar: