> DIBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) UNTUK TAHUN PELAJARAN 2025-2026 , INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI WHATSAPP SEKOLAH 08112921157 >>> SD MARSUDIRINI JL. PEMUDA SEMARANG MENGUCAPKAN SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI SAUDARA-SAUDARA KAMI UMAT MUSLIM >>> SMCC (SAINT MARY'S CHILDREN CHOIR) AKAN IKUTI KOMPETISI PADUAN SUARA DI BALI JULI 2025 MENDATANG >>> FOLLOW, LIKE DAN COMMENT AKUN MEDIA SOSIAL SD MARSUDIRINI >>> INSTAGRAM @SDMARSUDIRINIPEMUDA >>> TIKTOK @SDMARSUDIRINI "

Senin, 14 April 2025

Semangat Kedisiplinan Berkobar di Upacara Bendera SD Marsudirini

 

Semarang, Jawa Tengah – Suasana khidmat dan penuh semangat mewarnai halaman Sekolah Dasar (SD) Marsudirini pada Senin pagi, 14 April 2025. Seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, didampingi oleh para guru dan karyawan sekolah, berkumpul untuk mengikuti upacara bendera mingguan. Kegiatan rutin yang bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kedisiplinan ini berlangsung lancar di bawah langit Semarang yang cerah.


Upacara yang dimulai tepat pukul 07.00 WIB ini dipimpin oleh petugas upacara yang terdiri dari siswa-siswi kelas VI. Mereka menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab, mulai dari pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Pancasila, hingga pembacaan doa. Kekompakan dan ketertiban barisan siswa mencerminkan kedisiplinan yang telah ditanamkan di lingkungan sekolah.

Sorotan utama dalam upacara kali ini adalah amanat yang disampaikan oleh Bapak Tomi Setiawan S.Pd, salah seorang guru kelas 6 yang bertugas sebagai pembina upacara. Dengan suara yang lantang dan penuh semangat, Bapak Tomi menyampaikan amanat yang bertemakan tentang pentingnya kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi para siswa sebagai generasi penerus bangsa.

Dalam amanatnya, Bapak Tomi menekankan bahwa kedisiplinan bukanlah hal yang sulit untuk diterapkan, melainkan sebuah kebiasaan baik yang perlu dilatih sejak usia dini. Beliau menjelaskan bahwa kedisiplinan tidak hanya terbatas pada kepatuhan terhadap peraturan sekolah, tetapi juga mencakup aspek yang lebih luas, seperti disiplin dalam belajar, disiplin dalam mengatur waktu, disiplin dalam menjaga kebersihan, dan disiplin dalam menghargai orang lain.

"Kedisiplinan adalah kunci keberhasilan dalam segala hal. Tanpa kedisiplinan, impian dan cita-cita akan sulit untuk diraih," ujar Bapak Tomi dengan penuh keyakinan. Beliau juga menambahkan bahwa lingkungan keluarga memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai kedisiplinan pada anak-anak. "Kedisiplinan dimulai dari hal-hal kecil di rumah, seperti bangun pagi tepat waktu, membantu orang tua, dan mengerjakan tugas sekolah dengan sungguh-sungguh," lanjutnya.



Lebih lanjut, Bapak Tomi memaparkan berbagai manfaat yang akan didapatkan jika seseorang memiliki kedisiplinan sejak dini. Beberapa manfaat tersebut antara lain meningkatkan prestasi belajar, membentuk karakter yang kuat dan bertanggung jawab, melatih kemandirian, serta menciptakan lingkungan yang tertib dan kondusif. Beliau berharap agar seluruh siswa SD Marsudirini dapat memahami dan mengamalkan nilai-nilai kedisiplinan dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, di rumah, maupun di lingkungan masyarakat.

"Saya berharap, melalui upacara bendera pada hari ini, kita semua semakin menyadari betapa pentingnya kedisiplinan. Mari kita jadikan kedisiplinan sebagai bagian dari diri kita, sebagai bekal untuk meraih masa depan yang gemilang," pungkas Bapak Tomi di akhir amanatnya.

Kepala Sekolah SD Marsudirini, Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd., yang turut hadir dalam upacara tersebut, menyampaikan apresiasinya atas kelancaran pelaksanaan upacara dan pesan yang disampaikan oleh Bapak Tomi. Beliau berharap agar amanat tentang kedisiplinan tersebut dapat diresapi dan diimplementasikan oleh seluruh warga sekolah.

"Upacara bendera bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga merupakanMomentum penting untuk menanamkan nilai-nilai luhur kepada anak-anak. Tema kedisiplinan yang kita usung hari ini sangat relevan dengan upaya kita untuk membentuk karakter siswa yang unggul dan berakhlak mulia," tutur Ibu Veronica Sri Winarni

Kegiatan upacara bendera di SD Marsudirini pagi itu berjalan dengan khidmat dan tertib hingga selesai. Cuaca cerah semakin menambah semangat para siswa dan guru dalam mengikuti setiap rangkaian acara. Setelah upacara selesai, para siswa kembali ke kelas masing-masing untuk memulai kegiatan belajar mengajar dengan semangat baru dan tekad untuk menjadi pribadi yang lebih disiplin. Upacara bendera kali ini diharapkan dapat menjadi pengingat yang kuat bagi seluruh warga SD Marsudirini akan pentingnya kedisiplinan sebagai landasan untuk meraih kesuksesan di masa depan. (FX)

Rabu, 09 April 2025

Belajar Sambil Bermain, Siswa Kelas 3 SD Marsudirini Antusias Mengenal Alat Ukur Berat

Semarang, 9 April 2025 – Suasana ceria dan penuh semangat menyelimuti ruang kelas 3A SD Marsudirini, yang berlokasi di Jl. Pemuda, Semarang. Pagi itu, Rabu (9/4), para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan pembelajaran matematika yang dipandu langsung oleh Kepala Sekolah SD Marsudirini, Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd, yang akrab disapa Ibu Win.

Sebagai sosok pemimpin yang dikenal dekat dengan siswa dan guru, Ibu Win tidak hanya memimpin administrasi sekolah, tetapi juga terjun langsung ke ruang kelas untuk mengajar. Pada kesempatan kali ini, ia membawakan materi tentang alat ukur berat, salah satu topik penting dalam pelajaran matematika kelas 3.

Sebanyak 20 siswa kelas 3A tampak aktif dan antusias sejak awal pelajaran dimulai. Dengan senyum ramah, Ibu Win mengawali pembelajaran dengan mengenalkan berbagai jenis alat ukur berat, mulai dari yang tidak baku, hingga alat ukur baku seperti timbangan duduk dan timbangan berat badan digital.

“Saya ingin anak-anak belajar melalui pengalaman langsung, bukan hanya teori,” ujar Ibu Win saat ditemui seusai pembelajaran. “Dengan praktik menimbang, mereka jadi lebih memahami perbedaan antara alat ukur baku dan tidak baku, serta bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari.”

Kegiatan pembelajaran ini pun dikemas dalam bentuk praktik langsung. Anak-anak diminta membawa atau memilih benda-benda yang ada di sekitar mereka, seperti kotak pensil. Mereka kemudian bergantian mencoba menimbang benda-benda tersebut menggunakan alat ukur yang telah disediakan.

Salah satu siswa, Raga, tampak bersemangat ketika menimbang tempat pensil menggunakan timbangan duduk. “Seru sekali! Aku jadi tahu berapa berat tempat pensilku,” ujarnya sambil tersenyum bangga. Teman-teman lainnya pun tidak kalah antusias, bahkan beberapa siswa tampak saling berdiskusi mengenai hasil timbangan mereka.

Kegiatan ini bukan hanya meningkatkan pemahaman konsep matematika, tetapi juga melatih keterampilan sosial dan kerja sama antar siswa. Mereka belajar berkomunikasi, bekerja dalam kelompok kecil, dan saling membantu saat menghadapi kesulitan.

Guru kelas 3A, Pak Tri, yang turut mendampingi kegiatan, menyampaikan apresiasi atas keterlibatan Ibu Win dalam proses pembelajaran. “Ini menjadi motivasi besar bagi anak-anak. Mereka merasa senang dan bangga bisa diajar langsung oleh kepala sekolah. Semangat belajarnya pun meningkat.”

Dengan metode belajar aktif dan menyenangkan ini, SD Marsudirini kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran yang bermakna dan kontekstual bagi para siswa. Tidak hanya mengejar nilai akademik, tetapi juga menanamkan semangat belajar, kreativitas, dan pemahaman praktis sejak dini.

Jumat, 28 Maret 2025

Siswa SD Marsudirini Antusias Belajar Matematika dengan Praktik Menimbang

 Semarang — Kamis, 27 Maret 2025, suasana ruang kelas tiga SD Marsudirini Jl. Pemuda Semarang tampak berbeda dari biasanya. Sebanyak 20 siswa terlihat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran matematika dengan materi "Pengukuran Berat" yang dipandu oleh Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd. Kegiatan pembelajaran kali ini terasa istimewa karena siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga melakukan praktik langsung dengan alat ukur timbangan.



Dalam kegiatan pembelajaran tersebut, siswa dibagi menjadi empat kelompok secara merata. Setiap kelompok telah ditugaskan untuk membawa timbangan dan berbagai jenis buah, serta benda-benda di sekitar sebagai objek pengukuran. Persiapan yang matang membuat kegiatan berlangsung lancar dan penuh semangat. Para siswa tampak ceria dan bersemangat saat mulai menimbang buah-buahan yang telah mereka bawa.

Ibu Veronica Sri Winarni, selaku guru pengampu sekaligus Kepala Sekolah SD Marsudirini, menjelaskan bahwa pembelajaran dengan metode praktik seperti ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep berat secara langsung. “Dengan praktik langsung, siswa dapat lebih mudah memahami konsep berat benda dan perbandingan satuan kilogram serta gram. Selain itu, kegiatan ini juga melatih keterampilan numerasi mereka,” ujar Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd.

Dalam proses pembelajaran, masing-masing kelompok secara bergantian menimbang buah-buahan seperti pear, buah naga. Siswa mencatat hasil timbangan dan membandingkannya dengan perkiraan awal. Terlihat senyum bahagia dan rasa puas ketika hasil timbangan sesuai dengan prediksi mereka. Tak hanya itu, mereka juga diajarkan cara menghitung total berat dari beberapa buah sekaligus, sehingga keterampilan berhitung mereka semakin terasah.

Salah satu siswa, Casey mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. “Seru sekali bisa belajar sambil praktik menimbang buah. Jadi lebih paham cara menghitung berat dan membandingkannya. Kalau hanya teori saja kadang bingung, tapi kalau praktik begini jadi lebih mengerti,” ujarnya dengan semangat.

Kegiatan pembelajaran ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pemahaman matematika, tetapi juga melatih kerja sama dan kekompakan antaranggota kelompok. Para siswa terlihat saling membantu dan berdiskusi saat menentukan cara menimbang dan mencatat hasilnya.

Kepala Sekolah SD Marsudirini, Veronika Sri Winarni S.Pd., menyampaikan bahwa pembelajaran berbasis praktik sangat penting dalam meningkatkan pemahaman konsep secara mendalam. “Kami selalu mendorong para guru untuk mengembangkan metode pembelajaran kreatif dan interaktif seperti ini. Melalui kegiatan nyata, siswa dapat belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif,” tutur Ibu Veronica Sri Winarni.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa tidak hanya menguasai materi matematika tentang pengukuran berat, tetapi juga memiliki pengalaman langsung yang dapat memperkaya pemahaman mereka. Antusiasme dan keceriaan yang terpancar dari wajah para siswa membuktikan bahwa pembelajaran tidak hanya dapat dilakukan dengan duduk dan mendengarkan, tetapi juga dengan praktik langsung yang menyenangkan. (Fx)