Semarang, 10 November 2025 – Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November senantiasa menjadi momen penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengenang jasa para pejuang bangsa. Semangat inilah yang terasa kental dalam pelaksanaan upacara bendera di halaman SD Marsudirini, yang berlokasi di Jalan Pemuda, Semarang, pagi ini.
Tepat pukul 07.00 WIB, seluruh komponen sekolah, mulai dari
guru, karyawan, hingga total 315 murid memenuhi lapangan upacara. Dalam suasana
pagi yang cerah, upacara bendera dilaksanakan dengan sangat khidmat dan tertib.
Peringatan tahun ini terasa istimewa karena secara langsung mengingatkan
peserta didik akan nilai-nilai perjuangan yang menjadi fondasi kemerdekaan
Republik Indonesia.
Yang mendapat kehormatan sebagai pelaksana upacara kali ini
adalah murid-murid dari kelas 6. Dengan persiapan yang matang dan latihan yang
intensif, mereka berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, mulai dari
pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Proklamasi, hingga pembacaan
pesan-pesan Pahlawan Nasional. Kedisiplinan dan keseriusan yang ditunjukkan
oleh para petugas upacara mendapat apresiasi tinggi dari seluruh peserta.
Puncak dari rangkaian upacara adalah amanat dari pembina
upacara, Bapak Fransiscus Xaverius Iskin Triyanto. Dalam pidatonya yang penuh
semangat, Bapak Iskin menekankan dua pilar utama yang harus dimiliki oleh
setiap generasi muda, yakni semangat dan rela berkorban.
"Anak-anakku sekalian, para pahlawan kita tidak gentar
menghadapi musuh. Mereka memiliki semangat yang membara untuk melihat Indonesia
merdeka," ujar Bapak Tri. "Semangat itu kini harus kalian terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Semangat untuk belajar keras, semangat untuk berprestasi,
dan semangat untuk menjadi anak yang jujur dan berbudi pekerti luhur."
Lebih lanjut, beliau juga menyoroti makna dari rela berkorban.
Menurutnya, pengorbanan di masa kini tidak lagi berupa mengangkat senjata,
melainkan dalam bentuk kesediaan untuk:
- Mengorbankan
waktu bermain untuk belajar.
- Mengorbankan
kepentingan pribadi demi kepentingan bersama, seperti menjaga kebersihan
kelas dan lingkungan sekolah.
- Mengorbankan
rasa malas demi meraih cita-cita.
"Pahlawan masa kini adalah kalian yang berjuang melawan
kebodohan dan melawan sikap tidak peduli. Kalian yang taat pada orang tua dan
guru, serta selalu membantu teman yang membutuhkan, itulah pahlawan-pahlawan
kecil SD Marsudirini," tutupnya.
Kepala Sekolah SD Marsudirini, dalam keterangan terpisah,
menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya
strategis untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan karakter
unggul sejak dini.
"Kami ingin memastikan bahwa murid-murid kami tidak
hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang
kuat. Dengan melihat keseriusan 315 murid mengikuti upacara hari ini, kami
yakin benih-benih kecintaan terhadap bangsa dan negara telah tertanam dengan
baik," ujarnya.
Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang
membuat suasana semakin haru namun juga membangkitkan rasa bangga sebagai
bangsa Indonesia. Kegiatan Hari Pahlawan Nasional di SD Marsudirini Semarang
ini menjadi pengingat yang kuat bahwa perjuangan para pahlawan harus terus
dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa, dengan semangat belajar dan
pengorbanan demi masa depan Indonesia yang lebih baik. - Tim Jurnalistik (Gisel, Vicky dll)

.png)