> DIBUKA PENDAFTARAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) UNTUK TAHUN PELAJARAN 2026-2027 , INFO LEBIH LANJUT HUBUNGI WHATSAPP SEKOLAH 08112921157 >>> SELAMAT DAN SUKSES KEPADA FRANSISCO JORDY YANG TELAH MENDAPAT JUARA 3 CABANG MATEMATIKA TINGKAT SD/MI/SEDERAJAT OLIMPIADE SAINS NASIONAL TINGKAT NASIONAL >>> SMCC (SAINT MARY'S CHILDREN CHOIR) MERAIH GOLD MEDAL DALAM LOMBA PADUAN SUARA TINGKAT INTERNASIONAL DI BALI>>> FOLLOW, LIKE DAN COMMENT AKUN MEDIA SOSIAL SD MARSUDIRINI >>> INSTAGRAM @SDMARSUDIRINIPEMUDA >>> TIKTOK @SDMARSUDIRINI "

Senin, 10 November 2025

Semangat Patriotisme Membara di SD Marsudirini Semarang: Peringatan Hari Pahlawan Nasional Penuh Khidmat


Semarang, 10 November 2025 – Peringatan Hari Pahlawan Nasional pada tanggal 10 November senantiasa menjadi momen penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan mengenang jasa para pejuang bangsa. Semangat inilah yang terasa kental dalam pelaksanaan upacara bendera di halaman SD Marsudirini, yang berlokasi di Jalan Pemuda, Semarang, pagi ini.

Tepat pukul 07.00 WIB, seluruh komponen sekolah, mulai dari guru, karyawan, hingga total 315 murid memenuhi lapangan upacara. Dalam suasana pagi yang cerah, upacara bendera dilaksanakan dengan sangat khidmat dan tertib. Peringatan tahun ini terasa istimewa karena secara langsung mengingatkan peserta didik akan nilai-nilai perjuangan yang menjadi fondasi kemerdekaan Republik Indonesia.


Yang mendapat kehormatan sebagai pelaksana upacara kali ini adalah murid-murid dari kelas 6. Dengan persiapan yang matang dan latihan yang intensif, mereka berhasil menjalankan tugasnya dengan sempurna, mulai dari pengibaran bendera Merah Putih, pembacaan teks Proklamasi, hingga pembacaan pesan-pesan Pahlawan Nasional. Kedisiplinan dan keseriusan yang ditunjukkan oleh para petugas upacara mendapat apresiasi tinggi dari seluruh peserta.

Puncak dari rangkaian upacara adalah amanat dari pembina upacara, Bapak Fransiscus Xaverius Iskin Triyanto. Dalam pidatonya yang penuh semangat, Bapak Iskin menekankan dua pilar utama yang harus dimiliki oleh setiap generasi muda, yakni semangat dan rela berkorban.

"Anak-anakku sekalian, para pahlawan kita tidak gentar menghadapi musuh. Mereka memiliki semangat yang membara untuk melihat Indonesia merdeka," ujar Bapak Tri. "Semangat itu kini harus kalian terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat untuk belajar keras, semangat untuk berprestasi, dan semangat untuk menjadi anak yang jujur dan berbudi pekerti luhur."

Lebih lanjut, beliau juga menyoroti makna dari rela berkorban. Menurutnya, pengorbanan di masa kini tidak lagi berupa mengangkat senjata, melainkan dalam bentuk kesediaan untuk:

  • Mengorbankan waktu bermain untuk belajar.
  • Mengorbankan kepentingan pribadi demi kepentingan bersama, seperti menjaga kebersihan kelas dan lingkungan sekolah.
  • Mengorbankan rasa malas demi meraih cita-cita.

"Pahlawan masa kini adalah kalian yang berjuang melawan kebodohan dan melawan sikap tidak peduli. Kalian yang taat pada orang tua dan guru, serta selalu membantu teman yang membutuhkan, itulah pahlawan-pahlawan kecil SD Marsudirini," tutupnya.

Kepala Sekolah SD Marsudirini, dalam keterangan terpisah, menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan upaya strategis untuk menanamkan nilai-nilai patriotisme, nasionalisme, dan karakter unggul sejak dini.


"Kami ingin memastikan bahwa murid-murid kami tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Dengan melihat keseriusan 315 murid mengikuti upacara hari ini, kami yakin benih-benih kecintaan terhadap bangsa dan negara telah tertanam dengan baik," ujarnya.

Upacara diakhiri dengan menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang membuat suasana semakin haru namun juga membangkitkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia. Kegiatan Hari Pahlawan Nasional di SD Marsudirini Semarang ini menjadi pengingat yang kuat bahwa perjuangan para pahlawan harus terus dilanjutkan oleh generasi penerus bangsa, dengan semangat belajar dan pengorbanan demi masa depan Indonesia yang lebih baik.  - Tim Jurnalistik (Gisel, Vicky dll)

 

Sabtu, 25 Oktober 2025

Kunjungan Edukatif Kelas V SD Marsudirini Semarang: Menjelajahi Sejarah Kepolisian di Museum AKPOL

 


Semarang, 24 Oktober 2025 - Sebanyak 79 siswa kelas V SD Marsudirini Semarang didampingi oleh 4 guru pendamping melaksanakan kegiatan kunjungan edukatif yang sangat berkesan ke Museum Akademi Kepolisian (AKPOL) Semarang. Kunjungan yang dilaksanakan pada hari Jumat, 24 Oktober 2025 ini bertujuan untuk memperluas wawasan siswa tentang sejarah Kepolisian Republik Indonesia sekaligus memberikan pengalaman belajar yang langsung dan interaktif di luar lingkungan sekolah.

Kegiatan dimulai sejak pagi hari dengan nuansa spiritual yang khidmat. Sebelum berangkat, seluruh peserta didik berkumpul di halaman sekolah untuk mengikuti Doa Rosario bersama. Momen ini menjadi penempaan rohani dan harapan agar perjalanan serta kegiatan belajar berjalan lancar dan penuh berkah. Tepat pukul 07.30 WIB, dua unit Bus Brimob yang gagah tiba di sekolah untuk menjemput rombongan. Moda transportasi khusus ini tentu saja menambah antusiasme dan kegembiraan anak-anak sejak awal.

Setibanya di Museum AKPOL, rombongan SD Marsudirini disambut dengan hangat dan ramah oleh pihak museum. Atmosfer tempat yang kaya akan sejarah dan disiplin langsung terasa, memicu rasa ingin tahu yang besar dari para siswa. Selama di museum, anak-anak mendapatkan kesempatan berharga untuk belajar mengenai Sejarah Kepolisian, mulai dari cikal bakal hingga perkembangan modern. Mereka disajikan berbagai koleksi yang memukau, mulai dari pakaian dinas polisi dari masa ke masa, berbagai jenis senjata, kendaraan operasional, hingga aneka perlengkapan penunjang tugas kepolisian.

Salah satu murid, Nantha, mengungkapkan kegembiraan dan kekagumannya terhadap isi museum. "Saya merasa sangat senang sekali karena bisa melihat langsung isi museum yang luar biasa. Banyak hal baru yang saya ketahui tentang polisi dan ini sungguh menambah pengetahuan saya," ujarnya dengan mata berbinar.

Perasaan yang sama juga diungkapkan oleh Cherryl. Bagi Cherryl, kunjungan ini memiliki makna ganda. "Saya senang sekali, karena ini adalah kali pertama saya mengunjungi Museum AKPOL. Apalagi bisa belajar dan melihat banyak hal menarik bersama teman-teman sekelas. Pengalaman ini pasti tidak akan terlupakan," kata Cherryl dengan gembira.

Anak-anak tampak takjub saat mengamati detail koleksi yang dipamerkan. Replika seragam dengan manekin yang menyerupai aslinya, ragam jenis senjata yang hanya pernah mereka lihat di televisi, serta kendaraan patroli yang ikonik menjadi pusat perhatian. Penjelasan dari pemandu museum menambah kedalaman pemahaman mereka tentang peran dan perjuangan institusi Kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban negara.

Kepala Sekolah SD Marsudirini, V. Sri Winarni, S.Pd., yang ikut mendampingi kegiatan ini, juga menyampaikan rasa puas dan bahagianya. "Kami sangat gembira melihat antusiasme anak-anak. Pembelajaran tidak harus selalu di dalam kelas. Dengan berkunjung langsung ke Museum AKPOL ini, anak-anak bisa merasakan dan melihat secara nyata sejarah serta peralatan yang digunakan oleh para penegak hukum. Ini adalah pengalaman belajar langsung yang sangat berharga dan menguatkan karakter kebangsaan mereka," tutur Ibu Sri Winarni.

Kunjungan edukatif ini berakhir menjelang tengah hari. Setelah mendapatkan berbagai pengetahuan baru dan pengalaman yang mengesankan, rombongan kembali bertolak dari Museum AKPOL Semarang dan tiba kembali di SD Marsudirini tepat pada pukul 12.00 WIB. Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk terus mencintai sejarah bangsa dan menghargai profesi Kepolisian.

(Tim Jurnalis SD Marsudirini)

Jumat, 03 Oktober 2025

Rutinitas Jumat Membangun Iman



Semarang – Memasuki bulan Oktober yang diidentikkan sebagai Bulan Rosario bagi umat Katolik, SD Marsudirini yang berlokasi di Jl. Pemuda Semarang menunjukkan komitmen kuat dalam pembinaan rohani dengan secara rutin menggelar Doa Rosario bersama. Kegiatan devosi ini diadakan setiap hari Jumat di halaman sekolah dan melibatkan seluruh komponen sekolah: siswa, guru, serta karyawan.

Tradisi doa bersama ini merupakan wujud nyata sekolah dalam menanamkan nilai-nilai keimanan, kasih, dan keteladanan Bunda Maria sejak usia dini. Peringatan Bulan Maria di bulan Oktober dan Bulan Mei selalu menjadi momen penting yang disambut antusias oleh komunitas sekolah Marsudirini.

Rutinitas Jumat Membangun Iman

Doa Rosario bersama ini diselenggarakan secara terstruktur, di bawah koordinasi Sie Kerohanian Sekolah. Kepala Sekolah SD Marsudirini, Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd menjelaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara warga sekolah.

"Setiap Jumat, kami berkumpul di halaman. Tujuannya adalah mengajak seluruh siswa, guru, dan karyawan untuk meneladani kesetiaan, kerendahan hati, dan ketaatan Bunda Maria. Melalui doa Rosario, kami bersama-sama merenungkan misteri kehidupan Yesus Kristus, sehingga iman anak-anak dapat tumbuh dan berakar kuat," ujar Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Marsudirini

Pembagian tugas pendarasan Rosario diatur secara bergilir, memberikan kesempatan kepada siswa dari berbagai kelas untuk memimpin doa dan membacakan intensi. Hal ini secara langsung melatih keberanian, tanggung jawab, dan kepemimpinan siswa dalam lingkup rohani.

Menarik Perhatian Publik

Pemandangan ratusan siswa dengan khusyuk memegang Rosario dan mengikuti doa di halaman sekolah menjadi daya tarik tersendiri. Meskipun kegiatan keagamaan, atmosfer kebersamaan dan kedamaian yang tercipta selama doa berlangsung seringkali mengundang perhatian masyarakat sekitar dan para orang tua.

Devosi ini dianggap berhasil menjadi jembatan spiritual yang mendekatkan anak-anak pada ajaran Katolik. Selain itu, kegiatan ini juga mengajarkan pentingnya kedisiplinan rohani dan pembiasaan diri untuk berdoa di tengah kesibukan akademik.

Harapan dan Dampak Positif

Kegiatan rutin Doa Rosario ini diharapkan tidak hanya berhenti di lingkungan sekolah, tetapi juga menjadi bekal bagi para siswa untuk membawa semangat doa dan keteladanan Bunda Maria ke dalam kehidupan sehari-hari dan keluarga.

"Kami berharap, melalui pembiasaan doa Rosario, anak-anak SD Marsudirini menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat, berlandaskan iman yang kokoh, sesuai dengan semangat pelayanan Marsudirini," tutup  Ibu Veronica Sri Winarni, S.Pd, seraya berharap tradisi baik ini akan terus berlangsung dan memberikan dampak positif bagi pembentukan karakter generasi penerus bangsa. (P3 - Humas SD Marsudirini)